

Selain membaca buku koleksi AKSARA, gw juga suka sama lagu-lagu indie yang diputer di toko buku tsb. Lagu yang belum pernah didengar atau bahkan akan cuma didengar di toko buku ini. Jadi gw memutuskan untuk cari mp3 dari band indie semacam Belle and sebastian, Edson, Club 8, Cuts on fire, My bloody valentine, sigur ros atau produk lokal The Milo.
Great cover album artwork, itu yang pertama kali terlintas di pikiran gw ketika liat desain album dari band The Submarines. Tanpa pikir panjang langsung aja gw download album mereka sambil berharap lagu didalam album ini sebagus cover albumnya.
Yeahh.. I’m right! dengan genre folky indie pop, pasangan suami istri John Dragonetti dan Blake Hazard mengemas musik mereka dengan ringan.
Declare The New State ini album pertama mereka dan di rilis pada tahun 2006 lalu. Ada 10 lagu yang mereka sajikan, petikan gitar akustik ala King of Convenience dipadu dengan suara harmonika, dentingan piano, suara-suara asing yang dihasilkan dari loop dan sesekali sayatan biola menjadikan lagu-lagu mereka pas untuk menemani saat membaca buku atau ketika hujan turun hehehe….
Lirik lagu pada album ini banyak bercerita tentang kehidupan John dan Blake. Kehidupan yang mereka lewati bersama. ketika gw mencari tau lebih jauh tentang band ini gw dapet artikel yang bilang kalau ada 2 lagu mereka yang jadi theme song iklan iphone 3G dan 3Gs.
Oh iya, pas gw tau personil band ini pasangan suami istri dan menghasilkan komposisi lagu yang mantap, gw jadi ingat kalau (menurut gw) pasangan art director dan copywriter yang ideal itu adalah cewe-cowo. hehehe…
Client: Watchout Agency: Artic Advertising Art Director: Ferdinand G Manansang Copywriter: Lucy Account Executive: Bima Laga Placement: Mens Health & Mens Fitness Magazine
Client: Akebonno – PT Multi Sarana Persada Agency: Artic Advertising Art Director: Ferdinand G Manansang Copywriter: Lucy Account Executive: Bima Laga
Saya mimpi tentang sebuah dunia,
Di mana ulama – buruh dan pemuda,
Bangkit dan berkata – Stop semua kemunafikan,
Stop semua pembunuhan atas nama apa pun.
Dan para politisi di PBB,
Sibuk mengatur pengangkutan gandum, susu dan beras,
Buat anak-anak yang lapar di tiga benua,
Dan lupa akan diplomasi.
Tak ada lagi rasa benci pada siapa pun,
Agama apa pun, ras apa pun, dan bangsa apa pun,
Dan melupakan perang dan kebencian,
Dan hanya sibuk dengan pembangunan dunia yang lebih baik.
Tuhan – Saya mimpi tentang dunia tadi,
Yang tak pernah akan datang.
Soe Hoek Gie – 29 Oktober 1968 (CSD, terbitan LP3ES)
Ketika sedang kuliah di paman google untuk mencari ilmu yang lebih, gw dapet video presentasi ini di blog DKV UNPAS.
Adalah David Armano yang melalui video presentasi ini mengatakan sebaiknya berpikir secara visual menjadi kemampuan dasar bagi seorang desainer komunikasi visual. Bagaimana konsep yang kita miliki dieksekusi menjadi visual yang ringkas, menarik dan komunikatif.
si Armano bilang:
Effective communication is everyone’s job—whether you are trying to sell in a concept or convince a client. Visual Thinking can help us take in complex information and synthesize it into something meaningful. In an increasingly fragmented and cluttered world, simple imagery, metaphors and mindmaps can get people to understand the abstract and make your ideas tangible. Find out why why thinking visually may be one of the most sought after abilities of the 21st century.
Anyway, sesuai judul post ini ‘Der Untergang’ yang dalam bahasa inggris artinya down fall adalah sebuah film tentang kisah Mein Fuhrer Hitler di hari-hari terakhirnya sebelum bunuh diri di bunker tempat persembunyiannya. Film yang kalau tidak salah keluar di tahun 2006 ini benar-benar menceritakan secara detail bagaimana sang Fuhrer menjalani kehidupan di bunker kesayangannya. Film ini Disutradarai oleh Oliver Hirschbiegel dan dibuat berdasarkan buku yang ditulis oleh Traudl Junge, sekretaris pribadi Hitler di masa-masa terakhirnya. Junge sendiri wanita berasal dari munich.
Melalui film ini gw melihat Hitler sebagai sosok laki-laki yang sangat manusiawi. menyayangi Blondi anjingnya, memperlakukan wanita dengan sangat baik, memarahi para jendralnya ketika mereka tidak mematuhi perintahnya, kesedihan, bahkan ketakutan untuk menerima kenyataan bahwa Berlin akan jatuh ke tangan tentara Rusia dengan hitungan jam saja. Sang Fuhrer bahkan memerintahkan kepada pengikut setianya untuk pergi menyelamatkan diri dan meninggalkan dia sendiri. Bagi dia lebih baik bunuh diri dari pada menyerah, tidak ada kata menyerah bagi Hitler. Sebuah harga diri yang sangat tinggi.
Aktor Bruno Ganz yang berperan sebagai Hitler di film ini, mampu memerankannya dengan sangat baik. Ia seperti menghidupkan kembali Hitler dengan aktingnya. Rambut tipis belah pinggir, kumis khasnya, tangan kiri yang tremor, sedikit bungkuk karena usia yang menua dan jalan yang lambat benar-Benar diperankan sangat baik oleh Bruno. Untuk tingkat kemiripan wajah mungkin bisa dibilang 85 persen. ( pemeran film seri Band of Brothers menurut gw mempunyai tingkat kemiripan 99 persen dengan yang asli, hebat deh Stephen Spielberg hehehe..)
Dari sisi properti seperti baju tentara Nazi yang konon memiliki kualitas terbaik di dunia sampai saat ini ( di desain oleh Hugo Boss loh..) punya detail yang bagus dalam film ini. Untuk senjata gw tidak melihat para jendral atau perwira lainnya memakai pistol Luger, padahal setau gw pistol Luger primary weapon untuk para perwira tersebut.
Secara keseluruhan film ini cukup memuaskan gw yang begitu penasaran tentang kehidupan sang Fuhrer. selama ini kebanyakan gw nonton film tentang perang dunia ke 2 dari sisi sekutu aja.
Gw benar-benar suka dengan baju tentara Nazi tapi tidak dengan propaganda mereka hehehe…
Menurut berita yang gw baca di detik.com, sebenernya virus flu babi ini sudah mulai ada sejak Desember 2005, namun dari semua kasus itu hanya satu orang yang pernah melakukan kontak dengan babi. Saat itu belum ada bukti penularan orang ke orang dalam kasus tersebut.
Suatu malam gw sedang berfikir tentang virus flu babi ini. Virus ini seperti kelihatan alami dalam penyebarannya dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya. Dia menyebar sangat cepat dari satu daerah ke daerah lainnya, dari satu Pulau ke Pulau lainnya, bahkan dari satu Benua ke Benua lainnya. Semua kelihatan sempurna dalam penyebarannya karena pergerakan manusia juga sangat tinggi, sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa manusia adalah media yang sangat tepat dalam penyebaran virus ini. Tetapi pernahkah kita berfikir bagaimana kalau virus ini memang sengaja dibuat atau disebarkan dengan tujuan atau propaganda tertentu..??
Bagaimana jika virus ini dibuat dengan sengaja untuk mengurangi populasi Manusia di dunia ini yang semakin padat..?
Bagaimana jika virus ini memang sengaja dibuat untuk menjadi alat perang di masa depan dan Manusia yang terjangkit virus ini sekarang adalah sebagai boneka percobaan..? ( jadi inget jaman Hitler, tawanan di kamp konsentrasi menjadi ajang percobaan dokter-dokternya Hitler )
Atau virus-virus yang ada sekarang ini mungkin bisa menjadi Makhluk hidup baru yang akan menandingi Manusia..?
Ahhh… itu cuma pikiran liar gw aja, tapi yang jelas kejadian-kejadian yang terjadi di dunia pada Millenium ini semakin ngebuat gw yakin kalau akhir jaman sudah dekat hehehe…
Btw udah pada nonton film Quarantine blum..?